Alamat Kantor:
Zavira Regeny Blok A7
Batas Kota Pekanbaru - Kampar, Riau — Indonesia
SEO itu prosesnya Panjang.
Setidaknya, kita butuh waktu 2-3 bulan untuk bisa melihat hasilnya.
Semakin berat persainganyan keyword yang kita optimasi, maka semakin lama pula proses optimasi website yang harus kita lakukan.
Oleh karenanya, kita membutuhkan alat untuk menuntun kita agar bisa konsisten melakukan proses SEO secara benar dalam jangka waktu tertentu.
Alat itu kita sebut dengan KPI SEO
Pertanyaannya, apa itu KPI SEO, apa pula kegunaaannya serta bagaimana cara membuat KPI SEO yang benar.
Untuk pemula ini memang membingungkan.
Namun kami punya berita baik untuk anda semua. Karena pada kesempatan ini. Kami akan membahas banyak hal tentang KPI SEO.
Mulai dari pengertian, benefit dan tahpan pembuatannya.
Penasaran dan ingin tahu lebih jauh? Mari kita simak pembahasan kami berikut ini. Semoga membantu dan selamat membaca.
Baik, mari kita mulai.
Agar kita punya persepsi yang sama, mari kita mulai dengan membahas defenisi dan pengertian KPI SEO ini terlebih dahulu.
Owh ya, KPI adalah singkatan dari “Key Performance Indicator“. Metrik yang digunakan untuk mengukur kinerja dari kinerja bisnis kita. Tidak terbatas pada SEO saja.
Sipp. Sekarang kita bahas apa itu KPI SEO.
Dengan menetapkan KPI ini sejak awal akan membantu kita saat mengevaluasi seluruh tindakan SEO secara lebih objektif.
Tentu saja menggunakan metrik yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Idealnya, setiap Konsultan SEO memiliki KPI SEO saat memulai proses optimasi terhadap website mereka. Termasuk saat Link Building.
Karena akan membantu proses perencanaan dan tindakan mereka.
Perlu juga diketahui, KPI SEO anda dengan praktisi yang lain bisa saja berbeda. Tergantung dari tujuan tindakan SEO mereka.
Hanya saja, ada beberapa KPI SEO yang umum digunakan untuk mengukur kinerja SEO. Dan kita akan bahas pada tulisan singkat kali ini
Dibawah ini adalah beberapa metrik yang sering digunakan untuk mengukur kinerja SEO. Silahkan simak penjelasan kami untuk masing-masing metrik tersebut.
Menurut kami, kunjungan organik adalah KPI wajib pada setiap proses SEO. Karena, tujuan utama dari SEO adalah untuk mendapatkan kunjungan organik.
Kita tidak akan bisa menghasilkan konversi tanpa kunjungan organik. Sehingga elemen ini menjadi sangat penting dalam proses SEO.
KPI terkait kunjungan organik ini harus ditentukan sejak awal.
Dan proses penentuannya, dipengaruhi oleh target revenue yang ingin kita capai. Termasuk harga dan margin keuntungan dari produk yang kita jual.
Semakin tinggi target revenue yang kita inginkan, maka semakin besar pula KPI Kunjungan Organik yang harus kita tetapkan.
KPI Kunjungan Organik ini harus kita ukur setiap bulannya.
Agar semakin real, kami coba berikan contohnya. Tapi, data yang kami tampilkan sifatnya asumsi saja. Silahkan perhatikan data dibawah ini.
Harga Produk : Rp. 1.500.000,-
Profit Margin : Rp. 950.000,-
Target Revenue : Rp. 65.000.000,- / bulan
Dari data diatas, maka setidaknya anda harus menjual sebanyak 69 produk setiap bulannya. Atau sekitar 2-3 produk perhari.
Jika kita asumsikan tingkat konversi anda sebesar 3%, maka setidaknya anda harus memiliki kunjungan organik sebesar : (69/3) x 100 = 2300 kunjungan/bulan.
2300 kunjungan/bulan adalah kunjungan minimal.
Semakin besar, semakin bagus.
Kunjungan organik ini bisa kita datangkan menggunakan satu keyword potensial saja atau beberapa keyword potensial.
Jika kita memilih keyword dengan volume 150 pencarian perbulan, maka setidaknya kita butuh 15 keyword untuk masuk halaman pertama Google.
Seperti biasa, kita bahas dulu Apa itu CTR.
Misalnya, website anda tayang pada pencarian Google hingga 1000 tayang untuk keyword “Cara Optimasi Website”.
Tapi, jumlah orang yang mengeklik website anda hanya 150 orang untuk keyword tersebut. Maka, CTR website untuk keyword “cara optiamsi website” adalah :
= 150/1000 x 100% = 15%
Menurut kami, 15% ini persentasenya sudah lumayan bagus. Semakin tinggi ranking website, semakin tinggi pula CTR-nya.
CTR Website dengan ranking Top 3 Google akan berbeda dengan website yang berada pada posisi lain, ranking 4-10 misalnya.
Sebaliknya, besar-kecilnya CTR ini juga akan berdampak pada ranking website anda. Jika CTR-nya rendah, kemungkinan besar ranking website juga akan turun.
Selain ranking website, CTR juga dipengaruhi oleh Judul dan deskripsi website di hasil pencarian Google. Makanya kita harus optimasi.
Oleh karenanya, anda harus benar-benar memikirkan judul dan deskripsi yang dibuat agar CTR anda bagus dan berdampak pada KPI SEO yang sudah ditetapkan.
Mungkin, dilain kesempatan kita akan bahas lebih detail.
Sebelumnya, kita sudah mengetahui jumlah kunjungan organik minimal yang harus kita capai setiap bulannya adalah 2.300 kunjungan / bulan.
Dari data tersebut, kita mulai melakukan riset keyword. Mencari keyword yang akan memenuhi KPI Kunjungan Organik tersebut.
Misalnya, kita berencana mengoptimasi maksimal 10 keyword saja.
Maka, rata-rata volume pencarian untuk keyword yang akan dioptimasi adalah : = 2300 kunjungan / 10 keyword = 230 kunjungan perkeyword.
Ingat! Angka 230 adalah angka minimal.
Jika memungkinkan, piihlah keyword dengan volume pencarian yang lebih besar dari 230 pencarian setiap bulannya.
Satu hal lagi, keyword yang anda optimasi tersebut harus benar-benar memenuhi search intent dari produk/layanan yang anda jual.
Sehingga memenuhi tingkat konversi yang sudah ditetapkan, 3 persen.
Oke, kita sudah memilih keyword yang akan dioptimasi. Volume pencariannya pun sudah sesuai dengan KPI yang kita inginkan.
Selanjutnya adalah menetapkan KPI Ranking keyword tersebut.
Untuk mendapatkan kunjungan organik sebesar 2.300 kunjungan perbulan, keyword-keyword tersebut harus masuk halaman 1 Google. Lebih tepatnya Top 3 Google.
Karena, dari data yang dikumpulkan oleh Search Metrik.
75% pengguna Google hanya mengunjungi website yang berada di Top 3. 25% sisanya baru mengunjungi website ranking 4, 5, 6 dan seterusnya.
Agar kunjungan organik yang sudah didapatkan tidak sia-sia.
Maka kita harus meningkatkan persentase konversi dari produk/layanan yang ditawarkan. Ini step yang sangat krusial.
Konversi disini tentu beragam. Mulai dari penjualan, berlangganan email, klik tombol tertentu dan lain sebagainya. Tergantung tujuan mendatangkan trafik.
Anda harus menetapkan persentase konversi minimal. Dalam kasus ini, kita sudah menetapkannya sebesar 3%.
Jika tingkat konversi tidak sesuai dengan KPI SEO yang sudah ditetapkan, maka anda bisa mengulik beberapa elemen yang kami sebutkan sebelumnya.
Mulai dari produk, harga serta copywritingnya.
Diawal, kita sudah sebutkan. Bahwa KPI SEO ini harus diukur.
Mulai dari kunjungan organic, ranking keyword, CTR (Click Throug Rate) dan Konversi.
Untuk mengukur KPI SEO tersebut, biasanya kita menggunakan alat bantu dari pihak ke-3. Seperti Google Search Console dan Google Analytics.
Alat ini bisa digunakan secara gratis.
Selain 2 alat diatas. Kita juga bisa menggunakan alat lain.
Terutama untuk 3 KPI SEO pertama. Alat yang sering kami gunakan adalah Ahrefs.
Hanya saja, alat yang satu ini adalah alat berbayar.
Kami beranggapan bahwa KPI SEO adalah elemen penting dalam SEO.
Karena, dengan menggunakan KPI SEO ini. Kita bisa membuat tindakan SEO yang lebih terencana dan terarah.
Lebih dari itu. Kita juga bisa mengevaluasi kinerja SEO website secara objektif.
Kita menjadi tahu, elemen mana yang membuat kinerja SEO kita buruk. Dan elemen mana pula yang membuatnya berhasil dan layak dipertahankan.
Kami berharap, dengan tulisan singkat ini anda jadi mengerti apa itu KPI SEO, apa manfaatnya, bagaimana cara membuatnya dan yang paling penting bagaimana cara mengukur SEO yang sudah ditetapkan.
Terima kasih dan semoga bermanfaat.