Review Speaker Woofer dan Full Range
Mari kita bahas apa itu perbedaan speaker Woofer dan Full range.
Dari banyak pilihan, 2 jenis speaker yang umum digunakan adalah speaker woofer dan full range. Sekilas, keduanya mungkin terlihat mirip, namun kenyataannya, mereka memiliki perbedaan signifikan dalam hal kemampuan dan aplikasi.
Pada artikel ini, kita akan mendalaminya untuk memahami perbedaan antara speaker woofer dan full range. Kita akan membahas rentang frekuensi yang mereka cakup, ukuran dan konstruksinya, aplikasi yang ideal, kualitas suara yang dihasilkan, dan pertimbangan harga.
Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, Anda akan dapat membuat keputusan yang tepat dalam memilih speaker yang sesuai dengan kebutuhan audio Anda.
Beda Speaker Woofer vs Full Range
Memilih speaker yang tepat untuk kebutuhan audio mungkin sedikit menantang, terutama dengan berbagai jenis dan istilah yang ada.
Dua jenis speaker yang umum adalah woofer dan full range. Meskipun sekilas terlihat mirip, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam hal kemampuan dan aplikasi. Berikut adalah 5 perbedaan utama antara speaker woofer dan full range.
1. Rentang Frekuensi
Woofer: Didesain untuk mereproduksi frekuensi rendah, umumnya antara 20 Hz hingga 1.000 Hz. Ideal untuk menghasilkan suara bass yang kuat dan bergemuruh, seperti yang ditemukan dalam musik elektronik, hip-hop, dan film aksi.
Full Range: Mampu mereproduksi rentang frekuensi yang lebih luas, biasanya antara 40 Hz hingga 2 kHz. Artinya, mereka dapat menghasilkan suara bass, midrange, dan treble, meskipun tidak sekuat dan sedetail speaker khusus untuk setiap frekuensi.
Catatan:
2. Ukuran dan Konstruksi
Woofer: Memiliki cone yang lebih besar, biasanya 4 inci hingga 18 inci, untuk menghasilkan getaran yang lebih besar dan suara bass yang lebih dalam. Konstruksinya kokoh dengan magnet yang kuat untuk menangani daya dan pergerakan cone yang besar.
Full Range: Memiliki cone yang lebih kecil, biasanya 3 inci hingga 8 inci, karena mereka perlu mereproduksi rentang frekuensi yang lebih luas. Konstruksinya lebih ringan dan fleksibel dibandingkan woofer.
3. Aplikasi
Woofer: Sering digunakan dalam sistem subwoofer, speaker PA, dan aplikasi audio lainnya yang membutuhkan bass yang kuat dan mendalam. Cocok untuk ruangan besar dan sistem suara yang kuat.
Full Range: Sering digunakan dalam speaker monitor studio, speaker bookshelf, dan aplikasi audio lainnya yang membutuhkan reproduksi suara yang seimbang dan ringkas. Cocok untuk ruangan kecil dan menengah, serta untuk mendengarkan musik kasual.
4. Kualitas Suara
Woofer: Menawarkan suara bass yang presisi, kuat, dan bergemuruh. Detail midrange dan treble mungkin kurang terwakili karena fokus pada frekuensi rendah.
Full Range: Menawarkan suara yang cukup seimbang dengan bass yang wajar, midrange yang jelas, dan treble yang cukup. Detailnya mungkin tidak sedetail speaker khusus untuk setiap frekuensi, tetapi memberikan representasi keseluruhan yang baik.
5. Harga
Woofer: Harganya bervariasi tergantung pada ukuran, kualitas, dan merek. Pada umumnya, woofer berkualitas tinggi dengan magnet yang kuat dan cone yang besar lebih mahal.
Full Range: Harganya umumnya lebih murah dibandingkan woofer karena konstruksinya yang lebih sederhana dan rentang frekuensi yang lebih luas.
Kesimpulan
Baik woofer dan full range memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Woofer ideal untuk aplikasi yang membutuhkan bass yang kuat dan mendalam, sedangkan full range menawarkan reproduksi suara yang seimbang dan ringkas.
Model speaker yang harus anda beli tentu saja akan dipengaruhi oleh banyak hal. Salah satunya adalah oleh budget anda untuk membelinya.